Jakarta (ANTARA) - Wakil Menteri Komunikasi
dan Informatika (Wamenkominfo) Nezar Patria mengatakan Provinsi Aceh menjadi
daerah ketiga di Indonesia yang memiliki pusat kreatif digital bernama Markas
Startup Digital.
Sebagai bagian dari program "Gerakan 1000 Startup", hadirnya
fasilitas tersebut menurut Nezar patut diapresiasi menandakan komitmen
pembangunan startup di Indonesia memiliki cakupan yang luas.
“Sebagai putra asli Aceh saya mengapresiasi penyelenggaraan launching Markas
Aceh oleh Gerakan 1000 Startup. Jadi ini serius (Markas Aceh) kota ketiga
setelah Jakarta dan Surabaya kita akan membuka di sini,” kata Nezar dalam
keterangan resminya yang diterima, Senin.
Hadirnya Markas Startup
Digital di Aceh, menurut Nezar juga mendapatkan dukungan langsung dari
pemerintah setempat, yaitu Pemerintah Provinsi Aceh.
Lebih lanjut, Nezar mengatakan untuk
ekosistem startup di Aceh sebenarnya mulai berkembang dan
mengeksplorasi potensi kekayaan lokal. Beberapa diantaranya menghadirkan
inovasi untuk bidang pertanian dan perikanan.
Berkaca dari hal tersebut, menurutnya
kehadiran Markas Startup Digital dapat membantu peningkatan kapasitas startup-startup tersebut
sebagai sumber informasi, edukasi, dan pengembangan gagasan untuk inovasi
lainnya.
Tak hanya itu, diharapkan generasi muda khususnya milenial dan generasi Z juga
bisa memanfaatkan program-program dari Gerakan 1.000 Startup Digital yang hadir
di Markas tersebut sehingga bisa lahir lebih banyak startup baru
di masa mendatang dari Aceh.
Nantinya, Kementerian Kominfo melalui
program tersebut bakal menghadirkan pembicara hingga mentor dari bidang startup untuk
membagikan ilmu dan keterampilan kepada para generasi muda tersebut.
“Saya berharap rekan-rekan anak muda Aceh di Banda Aceh khususnya bisa
memanfaatkan ini nantinya. Dengan adanya Markas ini bisa menjadi katalisator
semangat para pelaku startup Aceh agar semakin mewarnai
dinamika startup nasional hingga global. Jadi, saya berharap
ada banyak startup baru yang muncul,” katanya.
Hadirnya Markas Startup Digital merupakan salah satu langkah
Kementerian Kominfo dalam penciptaan talenta-talenta digital khususnya untuk
mengembangkan bisnis menjadi startup atau perusahaan rintisan
digital.
Selain menyediakan kelas dan pelatihan untuk mengelola usaha rintisan, Markas
Startup Digital ,nantinya juga membuka kesempatan bagi generasi muda
mendapatkan beasiswa.
Salah satu beasiswa yang ditawarkan berasal dari program Digital Talent
Scholarship (DTS) yang memang ditujukan untuk talenta digital mendalami
pengetahuan maupun berbagi pengalaman dalam forum akademik.
“DTS ini ada program jangka panjang,
jangka pendek bahkan juga bisa sampai program master selain
yang short course. Jadi ada banyak pilihan misalnya yang ingin
mendalami digital marketing, artificial intelligence, data scientist,
blockchains dan cloud computing semua bisa ikutan di
DTS,” kata Nezar.
Berita ini telah tampil di
Antara News - Aceh jadi daerah
ketiga di Indonesia miliki "Markas Startup Digital"