Jakarta, CNBC
Indonesia - Mark
Zuckerberg akhirnya mengumumkan Meta jadi nama perusahaan menggantikan
Facebook. Nama yang mengacu pada Metaverse itu ternyata sudah jadi bahan
pembicaraan sejak 2018 lalu. Ini terlihat dari dokumen yang diperoleh CNBC
Internasional. Dokumen itu dikirimkan eksekutif Oculus Jason Rubin mengirim
email board member Marc Andreessen pada Juni 2018.
Email itu memiliki
subyek "THE METAVERSE". Dokumen itu setebal 50 halaman berisi
strategi membangun dunia virtual. "Kami percaya cara yang tepat untuk
menerobos ketidakpedulian konsumen terhadap VR adalah dengan memberikan apa
yang diharapkan dan inginkan dari media," tulis slide pertama dokumen,
dikutip Senin (1/11/2021).
CNBC Internasional
mencatat dokumen tersebut meletakkan dasar untuk ambisi futuristik Meta.
Dirancang untuk menggambarkan dunia yang sangat berbeda dari yang ditempati
Facebook yang menghadapi berita negatif yang tidak terhenti. Dalam dokumen yang
dikirim 2018, mereka membayangkan pengguna mengembangkan iklan
virtual melalui dunia digital, diisi barang virtual yang bisa dibeli. CNBC
Internasional menuliskan di sana akan ada orang virtual yang dinikahi dan
menghabiskan waktu disebut 'meatverse'.
Sebutan terakhir
mengacu pada dunia nyata karena manusia adalah daging dan darah. Rubin juga
menuliskan frasa 'shock and awe' sebanyak 12 kali sebagai penggambaran
pengalaman yang diinginkan. Menurut CNBC Internasional dokumen itu tak hanya
diterima Andreessen. Tapi juga diterima oleh Andrew 'Boz' Bosworth yang
merupakan kepala divisi hardware Facebook dan menjadi chief technology officer
mulai tahun depan. Serta juga dikirimkan ke Hugo Barra yang menjabat wakil
presiden virtual reality.
Sumber yang memberikan
dokumen itu tidak punya wewenang untuk membicarakannya. Namun Rubin telah
mengkonfirmasi validitas dalam sebuah wawancara pada Jumat (29/10/2021).
Menurutnya perusahaan
telah memikirkan konsep metaverse yang jadi cara untuk menarik konsumen umum.
Sebab Virtual Reality tidak populer secara umum. Zuckerberg sendiri mengatakan
perusahaan melihat metaverse sebagai batasan berikutnya dalam teknologi. Di
sanalah orang akan hidup, bekerja dan bermain.
Berita ini sudah
tayang di
CNBC Indonesia - Ternyata Ini Bentuk Metaverse impian Mark Zuckerberg