Yogyakarta -
Kementerian Koperasi dan UKM (KemenKopUKM) berfokus untuk mengembangkan startup
di empat sektor unggulan yaitu agribisnis, akuakultur, bisnis ramah lingkungan,
dan teknologi.
“Target pengembangan
startup pada keempat sektor ini menjadi salah satu upaya untuk meningkatkan
dampak positif sosial dan ekonomi nasional,” kata Menteri Koperasi dan UKM
(MenKopUKM) Teten Masduki dalam Lokakarya bertema Unlocking Global Success:
Empowering MSMEs and Startups with Relevant Strategies and Pitching
Mastery" di UGM, Yogyakarta, Rabu (27/3).
Menteri Teten
menjelaskan saat ini terdapat 2.605 startup di Indonesia yang menempatkan
Indonesia sebagai negara keenam dengan startup terbanyak di dunia. Dari sisi
valuasi terdapat 15 startup Indonesia yang tumbuh menjadi unicorn dan decacorn.
Namun sayangnya dari
jumlah itu masih didominasi oleh startup yang bergerak di sektor perdagangan
dan jasa pembiayaan. Padahal kontribusi terhadap PDB nasional dan kesejahteraan
masyarakat dari dua sektor ini relatif kecil.
"Ekosistem
startup kita memang masih belum sebaik seperti Korea Selatan, Jepang, Belanda,
atau Inggris tapi kami yakin banyak investor yang ingin masuk di startup asal
kita siapkan mereka dengan baik, kita lakukan bisnis matching dan fasilitasi,"
kata MenKopUKM Teten Masduki.
Teten Masduki
menambahkan bahwa potensi pengembangan startup di empat sektor unggulan
tersebut masih terbuka lebar. Untuk itu pemerintah dan seluruh pemangku
kepentingan harus memastikan empat tahapan bisa dijalankan secara bersama-sama.
Keempat fase tersebut
adalah kesesuaian dalam memberikan solusi suatu masalah (problem solution fit),
kesesuaian pasar produk (product market fit), kesesuaian model bisnis (business
model fit), dan keberlanjutan bisnis (sustainability over time).
"Fase pertama dan
kedua menjadi tahapan yang paling kritis sehingga diperlukan sinergi dan kerja
sama dengan berbagai pihak," kata Teten Masduki.
Salah satu
permasalahan klasik yang dihadapi para startup adalah persoalan finansial.
Dengan dana terbatas, startup sangat bergantung pada model pendanaan dari angel
investor dan modal ventura, termasuk impact fund atau tech capital, untuk
mendorong pertumbuhan dan inovasi mereka.
"Saya mengajak
perusahaan modal ventura, bank, perusahaan fintech, aplikasi pendukung
keuangan, dan lembaga donor untuk bersama-sama membantu startup dalam mengakses
pembiayaan sesuai kebutuhan dan kemampuan mereka," kata Teten Masduki.
Di tempat yang sama
Rektor UGM Ova Emilia menegaskan kesiapannya untuk membangun kerja sama dan
sinergi yang kuat dengan pemerintah khususnya KemenKopUKM dalam mengembangkan
ekosistem bisnis bagi startup dan UMKM yang lebih sehat. Menurutnya
pengembangan ekosistem bisnis berbasis digital menjadi suatu keharusan untuk
meningkatkan produktivitas dan daya saing.
"UGM sangat siap
dan berkomitmen untuk memperkuat kerja sama melalui penguatan sistem unggulan
yang berimpact pada sosial ekonomi masyarakat," kata Ova.
Ova juga mengapresiasi
berbagai inisiatif dan kebijakan dari KemenKopUKM dalam mendorong peningkatan
ekosistem bisnis berbasis startup dan UMKM. Dalam pandangannya, berbagai
inisiatif tersebut telah memberikan ruang yang lebih besar bagi startup dan
UMKM untuk meningkatkan jejaring pasar baik di dalam negeri maupun luar negeri.
"Kami tidak ragu
lagi atas peran dari KemenKopUKM. Kita ketahui bersama bahwa UMKM terbukti
menjadi sektor yang mampu bertahan dalam situasi krisis apapun," kata Ova.
UK Development For
ASEAN & Indonesia, Amanda McLoughLin menambahkan, kolaborasi dengan
Pemerintah Indonesia diharapkan dapat membantu mendorong pertumbuhan ekonomi
masyarakat. Salah satunya melalui inisiatif program pemberdayaan perempuan yang
telah dijalankan di Surabaya.
"Kami menyadari
bahwa dukungan bukan hanya tentang memberikan akses pembiayaan, melainkan juga
melalui pembekalan para startup dengan keterampilan yang diperlukan, sehingga
dapat berkembang dan bersaing di pasar yang saat ini semakin kompetitif,"
kata Amanda McLoughLin.
Dalam acara Unlocking
Global Success: Empowering MSMEs and Startups with Relevant Strategies and
Pitching Mastery, kata Amanda, pihaknya juga berkomitmen untuk senantiasa
menghadirkan pakar dari beberapa lembaga penting di bidang kewirausahaan
seperti MIT Reap.
"Saya berharap
dengan langkah ini dapat memperluas akses mentoring bagi para startup sehingga
mereka bisa mendapat pandangan yang beragam dan lebih luas," ujar Amanda
McLoughLin.
Yogyakarta, 27
Maret 2024
Humas Kementerian Koperasi dan UKM
Medsos resmi: @Kemenkopukm
Artikel ini sudah
tayang di KoprasiKulonprogo - -KemenKopUKM Fokus
Kembangkan Startup di Empat Sektor Unggulan
link : https://koperasi.kulonprogokab.go.id/detil/1523/kemenkopukm-fokus-kembangkan-startup-di-empat-sektor-unggulan